* Tanya *

ia datang dipagi buta
bersama lelah jiwanya
ditepi pantai berteman acuh pasir pasir putih
lalu ia bertanya lirih,
lirih sekali sampai angin menghapusnya
tentang cinta,
"Adakah cinta ini dia rasa ?"
sambil melepas nafas yang terbata
lalu sang surya bertatap mesra mengiba
cobalah engkau bertanya pada butiran pasir yang setia berjaga.
Ombak berparut turut menyahut.
Buat apalah kau bertanya cinta,
Jika dirimu masih memuja buih buih tanpa ada langka yang kau pasti ?
Tapi angin meludahkan angkuhnya.
Pernahkah kau berkaca ?
Pantaskah engkau tanya ?
Sedangkan dirimu tidak lebih dari patahan tangan tangan kosong yang bertriak antara biru ombak,
Yang melantang bicara hanya ditengah belantara.
Dan mengadukkan deritamu pada bukit bukit biru, begitupun engkau masih bertanya cinta . ?
Tarian pasirpun mengangkat jawaban bijak. .
Sebenarnya lelah kebodohan yang memaksa pijak. .
Hingga tiada kebenaran nyata pun tiada salah dipuja. .
Lalu mengagungkan kata bodoh, diantara sampah sampah aqliyah yang menjamur subur dijiwanya.
Sesekali ia menghela nafasnya.
Tapi akhirnya ombak menghapusnya.

0 komentar:

Posting Komentar

muhammad akbar. Diberdayakan oleh Blogger.
 

©Senja Oranye - Powered By Blogger Thanks to Blogger Templates | punta cana dominican republic